Gorontalo, Senin, 14 Oktober 2024, menjadi saksi terselenggaranya kegiatan penyuluhan kesehatan yang diinisiasi oleh KKN Terintegrasi MBKM Jurusan S1 Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial UNG. Menghadirkan Ketua Forum Generasi Berencana (Genre) Provinsi Gorontalo. Kegiatan edukatif ini mengundang antusiasme masyarakat, terutama dari kalangan Karang Taruna, Kader Kesehatan, perangkat desa, dan masyarakat luas. Diadakan di Aula Kantor Desa Uabanga Kecamatan Bonepantai Kabupaten Bone Bolango, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Desa dan Ketua BPD serta Aparatur Desa Uabanga, Karang Taruna, Kader Kesehatan Desa yang memberikan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan kualitas kesehatan di desa tersebut.
Ketua Forum Genre Provinsi Gorontalo, Adi Junaidi Rahman Daud, S.Kom., menjadi pembicara utama dalam kegiatan ini. Materi yang dibawakan oleh Adi Junaidi mencakup isu-isu kesehatan penting yang relevan dengan kehidupan masyarakat, yaitu penyuluhan pola hidup sehat, pencegahan stunting, kenakalan remaja, dan pernikahan dini. Topik-topik ini dianggap sangat krusial dalam mendukung pembangunan kesehatan masyarakat, khususnya dalam menciptakan generasi yang lebih berkualitas di masa mendatang.
Pentingnya Pola Hidup Sehat untuk Masyarakat Desa
Dalam sesi pertama, Adi Junaidi memaparkan pentingnya penerapan pola hidup sehat, terutama di lingkungan pedesaan yang seringkali masih kurang tersentuh dengan informasi kesehatan yang komprehensif. “Pola hidup sehat merupakan langkah awal dalam menjaga kualitas hidup, bukan hanya bagi individu, tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat secara keseluruhan,” jelas Adi.
Adi juga menguraikan bahwa pola hidup sehat bukan hanya sekadar menjaga kebersihan diri atau lingkungan, tetapi juga melibatkan aspek gizi seimbang, olahraga rutin, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol. “Kita ingin membentuk masyarakat yang sadar akan pentingnya kesehatan, sehingga kita bisa mewujudkan generasi yang kuat, sehat, dan produktif,” tambahnya.
Pencegahan Stunting: Masa Depan Anak-Anak Desa Uabanga Lebih Utama
Materi selanjutnya yang disampaikan adalah mengenai pencegahan stunting. Masalah stunting masih menjadi ancaman serius bagi tumbuh kembang anak-anak di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Gorontalo. Adi Junaidi menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
“Stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan otak. Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah, dan hal ini dapat berdampak pada prestasi mereka di sekolah serta produktivitas di masa dewasa,” kata Adi. Ia juga menekankan pentingnya pemenuhan gizi yang cukup sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun untuk mencegah stunting.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap pemenuhan gizi anak-anak mereka. Selain itu, kader kesehatan yang hadir diberikan pengetahuan lebih mendalam mengenai langkah-langkah preventif stunting, termasuk pola makan yang sehat dan seimbang.
Kenakalan Remaja: Tantangan bagi Generasi Muda
Selain isu kesehatan fisik, Adi Junaidi juga menyoroti pentingnya menjaga kesehatan mental dan sosial generasi muda. Dalam sesi ini, ia membahas mengenai fenomena kenakalan remaja yang kini semakin marak terjadi. Menurutnya, kenakalan remaja, seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan tindakan kriminal, tidak hanya merugikan individu yang terlibat, tetapi juga merusak tatanan sosial masyarakat.
“Remaja adalah masa depan bangsa, dan jika mereka terjebak dalam perilaku menyimpang, maka masa depan kita juga terancam. Oleh karena itu, kita perlu memberikan edukasi yang baik kepada anak-anak dan remaja kita sejak dini,” tegasnya. Adi mengajak para orang tua untuk lebih memperhatikan perkembangan perilaku anak-anak mereka, terutama dalam penggunaan teknologi dan pergaulan sehari-hari.
Pernikahan Dini: Ancaman bagi Masa Depan Anak
Topik terakhir yang dibahas adalah mengenai pernikahan dini, yang masih menjadi masalah di beberapa daerah, termasuk di Desa Uabanga. Adi Junaidi menjelaskan bahwa pernikahan dini dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental anak perempuan yang menikah terlalu muda. “Pernikahan dini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan pada kehamilan dan persalinan, serta memperbesar risiko kematian ibu dan bayi,” ujarnya.
Selain itu, pernikahan dini juga seringkali memutus akses pendidikan bagi anak perempuan, sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi lebih besar dalam masyarakat. Adi Junaidi mengajak para orang tua untuk tidak terburu-buru menikahkan anak-anak mereka dan lebih mendorong mereka untuk melanjutkan pendidikan hingga tuntas.
Respons Positif dari Masyarakat
Kegiatan penyuluhan ini mendapat respons yang sangat positif dari masyarakat Desa Uabanga. Kepala Desa Uabanga, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Forum Genre Provinsi Gorontalo atas inisiatifnya dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat. “Kami sangat berterima kasih atas perhatian Forum Genre yang telah membantu kami dalam meningkatkan kesadaran kesehatan di desa ini. Harapan kami, edukasi ini dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Uabanga,” ujarnya.
Ketua Tim Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Irawaty Igirisa, M.Si menyampaikan dalam sambutannya bahwa Pola Hidup Sehat dan Bersih harus terus digalakkan disetiap Desa. Alhamdulillah Desa Uanbanga sudah melaksanakannya dengan menghadirkan Ketua Forum Genre Provinsi Gorontalo. Semogga kegiatan ini tidak hanya pada kegiatan KKN MBKM ini, tetapi dapat dijadilakn progran rutin agar masyarakat desa tetap sehat dan terhindar dari kondisi kesehatan yang buruk. ungkapnya.
Mahasiswa peserta KKN Terintegrasi MBKM, Angga Pradana sebagai Koordinator Desa, menyatakan "kami memilih program ini sebagai upaya menjaga kesehatan lingkungan masyarakat yang baik dan tetap terjaga. Karena kami melakukan observasi awal kami melihat banyakknya sampah dan kondisi lingkungan rumah warga yang tidak terawat dan kami anggap hal tersebut awal mula dari kondisi tidak sehat. ungkapnya.
Salah satu warga yang hadir, juga menyatakan bahwa penyuluhan ini sangat bermanfaat. “Materi yang disampaikan sangat mudah dipahami dan membuka wawasan kami Kader Kesehatan di Desa Uabanga tentang pentingnya kesehatan, terutama bagi anak-anak. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa rutin diadakan,” katanya.
Untuk menjadi Desa Uabanga Menuju Kehidupan Sehat dan Sejahtera, maka langkah awal dalam membentuk masyarakat Desa Uabanga yang lebih sehat dan sejahtera. Dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat, pencegahan stunting, serta penanganan isu-isu sosial seperti kenakalan remaja dan pernikahan dini, diharapkan desa ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Gorontalo.
Melalui kegiatan ini, Forum Genre Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih dalam aspek kesehatan dan kesejahteraan sosial. Desa Uabanga kini bergerak menuju masa depan yang lebih baik, dengan generasi muda yang lebih sehat, cerdas,
Kuliah Umum Narasumber Prof. Dr. Haedar Akib, M.Si.